Pages

TAK PERLU KE INGGRIS ...


Bercerita seorang sahabat ke saya. Ia mendapatkan pengalaman luar biasa beberapa waktu lalu. Ia menjual sebuah apartment mewah di salah satu kawasan elit di Jakarta. Kebetulan pembelinya, tetangga si empunya. Ketika dia tiba di apartment si pembeli, ternyata si pembeli sedang berada di Inggris. Sedang meeting. Dan istri si pembeli yg menyambut dan diserahkan untuk mengurus dokumen pembelian apartement yang dijual sebelah apartmentnya.

Mereka punya satu anak usia sekitar 6 thn. Dari istri beliaulah teman saya tahu kalau beliau lagi di luar negeri. Si istri bercerita, kalau bapak sering keluar kota dan seminggu sekali keluar negeri untuk meeting. Bahkan disetiap tujuan dia punya mobil mewah satu untuk antar jemput beliau. Beliau sangat jarang bertemu keluarga. Untuk bertemu anak cuma sekali seminggu dengan durasi 3-7 jam saja. Setelah selesai semua transaksi teman saya pun pulang.

Besoknya dia dipertemukan dgn kisah luar biasa lagi. Ketika hendak sarapan kebetulan, tukang bubur ayam lewat dan teman saya diskusi dgn beliau. "Mas, gmana lancar dagangannya? Jam berapaan habis buburnya? Berapaan sih untungnya?" Sambil griliya nanya. "Alhamdulillah, disyukuri. Jam 10 sudah habis, karena cuma sarapan aja. Kalau banyak 120 ribu, kalau dikit 80 ribu" jawab beliau dengan griliya. 

"Wahh, enak ya. Habis jualan biasanya mamang ngapain?" Teman sy tanya lagi. "Ya kalau tiba dirumah jam 10an, bantuin istri, Bantuin untuk persiapan dagang besok, belanja yg penting persiapan. Selesai biasanya sebelum dzuhur" jawab tukang bubur. "Habis dzuhur ngapain?" Teman saya tanya lagi. "Yaah main aja sama anak-anak, sama istri dan istirahat" jawab beliau. Dari 2 kisah diatas, mana yang lebih nikmat hidupnya? Bisa kita simpulkan sendiri..

No comments:

Post a Comment