Pages

Batam Sisi Kanan

Masjid Raya Batam
Sobat Remaja yang dirahmati oleh Allah SWT. Saya ingin mengenalkan Kota tempat tinggal saya sekarang. Suasana kehidupan malam merupakan hal didengar mudah didapati dari daerah ini, Batam adalah nama kota ini. Pelaku-pelaku kehidupan malam meliputi remaja dan insane 17+. Kalau dibandingkan dengan kehidupan malam di Jakarta, Bandung, Surabaya bahkan kota-kota besar yang Indonesia lainnya, Tidak ada beda.
Tetapi ini Batam, karena daerahnya bertetanggaan dengan Singapura maka Batam memiliki daya tarik tersendiri dan kesenggol tenar akan kondisi dan letak strategis ini.
“Opsst! , saya tidak akan membahas tentang kehidupan malam di Batam , tetapi ada hal-hal yang baik yang ingin saya sampaikan, sobat.”  Saya akan mencoba memperkenalkan sisi kanan dari Batam, karena saya aktif sebagai Remaja Masjid di Masjid Raya Batam yang merupakan masjid terbesar di Batam, maka saya mulai dari kehidupan Remaja di Masjid ini. Kegiatan-kegiatan yang ingin ditampilkan oleh Masjid ini memang masih belum bisa menjadi cermin akan kehidupan dunia islam. Tetapi, Masjid adalah tempat favorit yang baik dalam mengawali suatu aktivitas, ya benar masjid lah awalnya. Selain Masjid Raya Batam, ada Masjid Nurul Islam dengan Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB), yang merupakan wadah kawan-kawan pekerja industry di Muka Kuning. Kegiatan RMKIB ini juga sangat banyak dan bermanfaat, karena disaat kejenuhan kerja menghantui ada Masjid yang menjadi telaga bagi pencari hikmah dan kebaikan. Ada juga Masjid Baitusyakur di daerah perkotaan ekonomi Jodoh-Nagoya. Masjid Baiturrahman, di puncak daerah Sei. Harapan, dan pesantren-pesantren yang istiqomah mendidik kami untuk menuntut Dinul Islam.

Awalnya memang terasa lelah, tetapi lama kelamaan akan terasa indah dan nikmat atas apa yang kita lakukan dalam beraktivitas di Masjid ini, walaupun ada hal-hal yang membuat jenuh tetapi bisa diatasi dengan berfikiran jernih.


Dulu, ketika saya bersilaturahiim kerumah teman saya. Teman beliau yang baru datang dari Pekan Baru. Mengatakan kalau teman-teman sekamarnya selalu mengajaknya untuk dugem, tetapi Ia terkejut pada waktu shalat maghrib tiba, karena kami malah mengajaknya untuk shalat di masjid. “Ternyata ada juga anak baik di Batam ni, ya?”. Sama halnya dengan perkataan satu teman saya yang juga pendatang baru, ia terkejut akan keislaman Batam, karena pada saat dia berada di Jawa, ia berpendapat bahwa Batam ini merupakan kota maksiat “Nauzubillah min zalik”.

Inilah yang perlu diluruskan (bukan membela), tetapi ada sisi kanan dari Batam yang masih bisa dinikmati. Dari kebaikan, keramahan dan kesolehannya. Saran saya jika datang ke Batam, harus datang pertama kali ke Masjidnya bukan ke-Mall-nya biar terarah menuju peta Batam. Do’akan Batam ya, agar menjadi Kota yang berada di sisi kebaikan bagi penduduknya.-

No comments:

Post a Comment